Sabtu, 28 Juli 2012

E – Waste | Ditumpuk, Dibiarkan, Didaur Ulang, atau Mau Dibawa Kemana?


E – Waste, atau Electronic Waste, merupakan suatu perangkat elektronik (umumnya komputer atau peralatan informasi lainnya) yang sudah dianggap “ketinggalan zaman”, dan kemudian “dibuang” ke negara berkembang. “Dibuang” disini saya beri tanda kutip, karena kemungkinan besar komputer tersebut dijual kembali di negara tujuannya dengan harga yang lebih murah, mengingat alat – alat teknologi ini, walaupun sudah ketinggalan zaman, di negara buangannya alat  – alat teknologi ini dianggap masih bermanfaat. Padahal, dalam hitungan 2 sampai 3 tahun, alat – alat teknologi ini akan menjadi sampah di negara penerimanya. Sebetulnya, berapa banyak sampah elektronik (E – Waste) yang dihasilkan setiap tahunnya?
Berdasarkan data UNEP (United Nations Environment Programme), Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Program Lingkungan, sampah elektronik meningkat sebanyak 40 juta ton per tahun. Diantaranya adalah sampah komputer bekas  yang  melonjak dibandingkan tahun  2007  dari 200% ke 400% persen di Afrika Selatan dan Cina, bahkan di India melambung hingga 500% (Sumber – Kompas.com). Dan, negara penghasil e – waste terbanyak adalah Amerika Serikat (3 juta ton), disusul dengan China. (2,5 juta ton). Dan menurut UNEP, setiap tahun dihasilkan E – Waste yang jika ditotal mencapai 25 – 50 juta ton per tahun. Angka itu total dari seluruh dunia. Jadi bisa dibayangkan, berapa banyaknya e – waste yang dihasilkan oleh dunia.
Padahal, jika dilihat dari segi komponennya, alat – alat elektronik semisal komputer mengandung bahan – bahan yang dapat dikatakan berharga, semisal tembaga, besi, bahkan emas. Itu sebabnya, beberapa perusahaan semisal Nokia (menurut informasi yang saya baca di kardus ponsel Nokia saya) menyediakan program daur ulang ponsel produksinya, apabila ponsel produksinya itu telah menjadi sampah. Dan, kebanyakan alat – alat yang dibuang itu adalah alat – alat yang masih dapat berfungsi dengan baik.
Sebenarnya, terdapat sebuah konvensi, namanya Konvensi Basel, yang dilaksanakan di Switzerland, pada akhir tahun 1980 sudah merancang regulasi bagaimana cara pembuangan limbah (terutama e – waste) yang benar. Konvensi ini diikuti oleh 172 anggota. Konvensi ini dilakukan karena semakin mahalnya biaya pengelolaan sampah elektronik yang dihasilkan industri negara – negara maju, sehingga mereka mengambil jalan singkat, yaitu dengan menjual kembali e – waste tersebut kepada negara berkembang. Contohnya saja dulu di Indonesia pernah terjadi (dan sampai sekarang pun masih terjadi), penjualan komputer second dengan prosesor Pentium 486 DX yang sudah menjadi sampah di negara asalnya. Dan kebanyakan penduduk Indonesia menggunakan “komputer sampah” tersebut (walaupun dengan jenis prosesor yang “lebih baru” dari Pentium 486 DX), mengingat harganya yang dapat dikatakan murah.
Umumnya negara China menjadi negara tujuan akhir e – waste ini. Dan tentunya mereka tampaknya tidak senang menerimanya. Nah, itu di China, bagaimana jika e – waste tersebut dikirimkan ke Indonesia, misalnya sampai ke Tanjung Priok? Sungguh tidak terbayang akibatnya, bagaimana jika kota Jakarta yang telah semerawut (dan membuat semua penduduknya “senewen”) menerima e –waste dari seluruh dunia. Jangan katakan teknologi itu kejam! :D
Kita, sebagai remaja tentunya beharap agar lingkungan bumi Indonesia ini bisa bersih dari sampah, dalam hal ini adalah e – waste. Dalam kehidupan yang serba teknologi ini, usahakan untuk memanfaatkan barang elektronik ataupun barang teknologi sebaik mungkin. Jika dirasa belum rusak (dan tentunya belum perlu), jangan mengganti peratalan teknologi anda, entah itu gadget, laptop, dll. Tentunya kita tidak ingin anak cucu kita tidur disebelah gunungan e – waste yang tidak terurus (dan bekas gadget orang tuanya) bukan… :D

Ada 0 Support Untuk "E – Waste | Ditumpuk, Dibiarkan, Didaur Ulang, atau Mau Dibawa Kemana?":

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Mau Komentar? Silahkan!

Ingin mengomentari ? Silahkan! Gunakan juga daftar emoticon yang tersedia diatas. Pesan saya : gunakan bahasa yang santun, jangan gunakan bahasa yang tidak sopan (entah bahasa seperti SMS, Facebook, dll). NO SARA! NO SPAM! NO HOAX! Komentar dengan nama Anonymous tidak akan ditanggapi.

Artikel Baru Artikel Lama Green-IT
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...